5/31/2008

Terima kasih IBU...,,,

Hari pertama taman kanak-kanak
Ia bergegas ke pintu
Melepaskan pelukan ibunya
Ia tak lagi perlu itu
Karena ia sudah besar sekarang
Terlalu besar untuk hal-hal seperti itu
Sebaliknya ia melambaikan salam
Berharap itu sudah cukup

Saat hari itu ia pulang sekolah
Sang ibu menanyakan kegiatannya
Ia memberinya secarik kertas
Bergambar matahari kuning besar
Gambarnya tak sempurna
Karena ia ceroboh sana-sini
Tapi sang ibu agaknya tak melihat
Atau agaknya tak peduli

Hari pertama SMP
Ia bergegas ke pintu
Berlari dari pelukan ibunya
Ia tak menginginkan hal itu lagi
Ia mengabaikan panggilannya
Saat ia bergegas menyusuri jalan
Di dekat perempatan
Tempat temannya berencana bertemu
Ia berharap ibu akan mengerti
Mengapa ia harus berjalan kesekolah
Diantar oleh ibunya kini
Akan tidak keren kelihatannya

Dan saat ia pulang sekolah
Sang ibu menanyakan kegiatannya
Ia menyerahkan beberapa kertas
Dengan silang lebih dari satu
Sang guru jelas menunjukkan
Jawaban salah disana-sini
Tapi ibunya agaknya tak melihat
Atau agaknya tak peduli

Hari pertama SMU
Ia bergegas keluar pintu
Melompat kekursi pengemudi
Ford-nya yang mengilap
Ia pergi tanpa sarapan
Ia pergi tanpa pamit
Tapi ia berbalik dan menoleh
Sebelum membelok
Ia melihat ibunya melambai dengan semangat
Saat ia menjauh
Ia membunyikan klaksonnya hanya sekali
Untuk mencerahkan hari ibunya
Ia melihat senyuman diwajah ibunya
Lalu ia melaju menghilang dari pandangan
Menuju dunia yang berbeda
Kehidupan baru yang menyenangkan

Dan saat wisudanya
Saat air mata bersinar dimata ibunya
Ia tahu sudah tiba waktunya
Untuk berpisah dengan ibunya
Karena ia akan pergi kuliah
Pergi menuju hari lebih baik
Tak ada lagi peraturan mengekang
Sendirian menemukan jalan

Kopor memenuhi bagasi Ford-nya
yang kotor dan usang
Ia tak sabar tiba di kampus
Memeriksa kamar asramanya
Sang ibu membuka pintu mobil
Dan menutupnya saat ia masuk
Lalu tersenyum bangga pada putranya
Seraya air mata menetes dari dagunya
Ia menjulurkan tangan melalui jendela yang terbuka
Mengucapkan selamat sukses dikampus
Lalu ditariknya anaknya mendekat
Dan melanggar aturan dilarang memeluk
Si anak merasa kebebasan menyapanya
Saat ia memasuki jalan tol
Akhirnya hidupnya hanya miliknya sendiri
Dan ia mengantisipasi takdir

Kehidupan kampus lebih menantang
Daripada yang dapat ia harapkan
Tak ada waktu menjawab surat
Yang sering dikirim ibunya
Ia sudah dewasa sekarang
Terlalu tua untuk hal-hal itu
Kunjungannya saat liburan
Sudah mesti cukup
Lagipula, ujian semester cepat menghadang
Tekanan terasa raksasa
Ia belajar hingga begadang
Keinginannya untuk lulus begitu kuat
Ia bertanya-tanya bagaimana ia berhasil
Bagaimana ia mengatasi
Bagaimana jika ia tak lulus?
Apakah masih akan ada harapan?

Seakan ia mendapat panggilan
Ia melaju di jalan tol
Dengan kecepatan penuh
Malam mulai larut
Ia membelok di kelokan
Yang sering dijelajahinya
Dan memasuki pintu terbuka
Rumah ibunya

Sang ibu duduk di meja
Bersama gambar dalam pigura
Kenangan dari masa lalu
Yang membawa suka duka
Sang ibu tidak perlu bertanya
Mengapa anaknya pulang dari kampus
Karena ia tahu jawabannya
Saat si anak melanggar aturan dilarang memeluk
Lengan melingkarinya erat
Mengintip gambar yang dibuatnya
Banyak pohon, cabang tidak sempurna
Dan matahari kuning yang besar
Sang ibu tersenyum penuh pengertian
Lalu ia pun berkata tegas
anakku, sejak dulu
dan selalu kau membanggakanku
lihatlah betapa jauh kau menempuh
dari anak kecil yang begitu berani
menuju taman kanak-kanak
tanganmu melambai
dan ditahun-tahun kau berbuat kesalahan
tapi anakku, ibu juga pernah salah,
sempurna itu mustahil dalam hidup
lakukanlah sebaik mungkin
dan jangan berharap lebih dari itu
karena hidup ini semestinya menyenangkan
kau hanya bisa menjalani satu kehidupan
lakukan apa yang terbaik bagimu, Nak

duduk dikamar asramanya
saat tekanan tampak terlalu banyak
dan segala yang ia perjuangkan
tampak begitu tak terjangkau
ia menatap gambar
matahari kuning besar
lalu ia teringat
betapa jauh ia telah menempuh
dari anak menjadi dewasa
melawan banyak rasa takut
melalui ujian dan cobaan
manahan banyak air mata
tahu bahwa sukses itu
bukan melewati setiap ujian
dan satu-satunya jalan gagal dalam hidup
adalah tidak melakukan yang terbaik
dan pelajaran terbesar yang didapatnya
yang tidak didapatnya dari sekolah...
bahwa tak apa-apa bagi orang dewasa
untuk melanggar aturan dilarang memeluk

5/30/2008

Keindahan Untukmu...

Rabbi....
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia
tabahkan hatinya
teguhkan imannya
sucikan cintanya
lembutkan rindunya

Rabbi....
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia
penuhi hatinya dengan Kasih-MU
terangi langkahnya dengan Nur-MU
bisikkan kedamaian dalam kegalauan
temani dia dalam kesepian

Rabbi...
kutitipkan cintaku pada-MU untuknya
resapkan rinduku pada rindunya
mekarkan cintaku bersama cintanya
satukan hidupku dan hidupnya dalam cinta-MU
sebab, sungguh aku mencintainya karena-MU...

5/29/2008

Teruntuk Sahabat-sahabatku...

Cinta ibarat kupu-kupu.
Makin kau kejar, makin ia menghindar.
Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu
disaat kau tak menduganya.

Cinta bisa membahagiakanmu
tapi sering pula ia menyakiti,
tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan
pada seseorang yang layak menerima.
Jadi tenang-tenang saja, jangan terburu-buru
dan pilihlah yang terbaik.

Kepada sahabat-sahabatku yang
"RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN"
Cinta bukannya perkara menjadi "orang sempurna"- nya seseorang.
Justru perkara menemukan seseorang yang bisa membantumu
menjadikan dirimu menjadi se-sempurnanya.

Kepada sahabat-sahabatku yang
"TIPE PLAYBOY/PLAYGIRL."
Jangan katakan "Aku cinta padamu"
bila kau tidak benar-benar peduli.
Jangan bicarakan soal perasaan-perasaan
bila itu tidak benar-benar ada.
Jangan kau sentuh hidup seseorang
bila kau berniat mematahkan hati.
Jangan menatap ke dalam mata
bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong.
Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah
membuat seseorang jatuh cinta,
padahal kau tidak berniat sama sekali
'tuk menerimanya saat ia terjatuh..

Kepada sahabat-sahabatku yang "SUDAH MENIKAH."
Kalau Cinta jangan katakan "Ini salahmu!",
tapi "Maafkan aku, ya?" Bukan "Kau dimana!",
melainkan "Aku disini, kenapa?"
Bukan "Kok bisa sih kau begitu!" tapi "Aku ngerti."
Dan juga bukan "Coba, seandainya kau..."
akan tetapi "Terima kasih ya, kau begitu.."
















Kepada sahabat-sahabatku yang "BERTUNANGAN"
Tolak ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu
yang kalian habiskan bersama, melainkan untuk berapa saling baiknyaanda berdua.

Kepada sahabat-sahabatku yang "PATAH HATI"
Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya
dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya.
Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi
melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran
dan hikmahnya.

Kepada sahabat-sahabatku yang
"BELUM PERNAH JATUH CINTA."
Bagaimana kalau jatuh cinta: Mau jatuh jatuhlah
tapi jangan sampai terjerumus,
tetaplah konsisten tapi jangan terlalu "ngotot",
berbagilah dan jangan sekali-kali tidak fair,
berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut,
siap-siaplah untuk terluka dan menderita,
tapi jangan kau simpan semua rasa sakitmu itu.

Kepada sahabat-sahabatku yang
"INGIN MENGUASAI."
Hatimu patah melihat yang kau cintai
berbahagia dengan orang lain,
tapi akan lebih sakit lagi mengetahui
bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu.

Kepada sahabat-sahabatku yang
"TAKUT MENGAKUI."
Cinta menyakitkan bila anda putuskan
hubungan dengan seseorang.
Itu malah lebih sakit lagi bila seseorang
memutuskan hubungan denganmu.
Tapi cinta paling menyakitkan
bila orang yang kau cintai sama sekali
tidak mengetahui perasaanmu (terhadapnya).

Kepada sahabat-sahabatku yang
"MASIH BERTAHAN MENCINTAI SEORANG YANG SUDAH PERGI."
Hal menyedihkan dalam hidup
ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta,
hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa
dia bukanlah jodohmu
dan kau telah menyiakan bertahun-tahun
untuk seseorang yang tidak layak.
Kalau sekarangpun ia sudah tak layak,
10 tahun dari sekarangpun ia juga tak akan layak.
Biarkan dia pergi,
Lupakan......!!
Relakan.......!!
Matahari pagi menunggumu di esok hari ...
Saat yang tepat buat memulai sesuatu yang baru ...

5/17/2008

Yang menyedihkan, menyakitkan & mengecewakan!

Hal yang sangat menyedihkan adalah
saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu ….
Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya ….
Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya …

Hal yang sangat menyakitkan
adalah saat kau mengirimkan e-mail pada temanmu,
dia menghapus tanpa membacanya …
Saat kau membutuhkan jawaban dari e-mailmu,
dia tidak menjawab dan mengacuhkannya …
Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa,
dia pura-pura tidak melihatmu …
Saat kau mencintainya dengan tulus
tapi dia tidak mencintamu …
Saat dia yang kau sayangi
tiba-tiba mengirimkan kartu undangan pernikahannya….

Hal yang sangat mengecewakan
adalah saat kau dibutuhkan
hanya pada saat dia dalam kesulitan…
Saat kau bersikap ramah,
dia terkadang bersikap sinis padamu…
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita,
dia berusaha untuk menghindarimu …

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu
Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu….
Saat temanmu berdusta padamu atau
tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak
menghargai perhatian yang kau berikan….
sebenarnya dia telah mengajarimu
agar kau tidak berperilaku seperti dia ….

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim
sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya
dan ingin menyapa, dia pura-pura tidak melihatmu...
sebenarnya dia telah mengajarkanmu
agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif
bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail
yang kau kirim atau mungkin saja dia tidak melihatmu ….

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu ….
Sebenarnya dia telah mengajarkanmu
untuk menjawab e-mail temanmu
yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk
dan jika kau tidak bisa menjawabnya
katakan kalau kau belum bisa menjawabnya
jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban
karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu….

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak
mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba-tiba
mengirimkan kartu undangan pernikahannya ….
sebenarnya sedang mengajarimu
untuk ridha menerima takdir-Nya..

Saat kau bersikap ramah
tapi dia terkadang bersikap sinis padamu...
Sebenarnya dia sedang mengajarimu
untuk selalu bersikap ramah pada siapapun ….

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita,
dia berusaha untuk menghindarimu …
Sebenarnya dia sedang mengajarimu
untuk menjadi seorang teman
yang bisa diajak berbagi cerita,
mau mendengarkan keluhan temanmu
dan membantunya ….

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat
dia sedang dalam kesulitan ….
Sebenarnya juga telah mengajarimu
untuk menjadi orang yang arif & santun,
kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan ….

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan
yang sering kau alami atau bertemu dengan
orang-orang yang menjengkelkan, egois dan sikap
yang tidak mengenakkan…

Dan betapa tidak menyenangkan
menjadi orang yang dikecewakan, disakiti,
tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai,
atau bahkan mungkin dicaci dan dihina…
Sebenarnya orang-orang tersebut.
Sedang mengajarimu..
untuk melatih membersihkan hati & jiwa,
melatih untuk menjadi orang yang sabar
dan mengajarimu untuk tidak berperilaku seperti itu …

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang
dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan
sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan
dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana
berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan
sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu …

source : AirPutih

5/05/2008

Dahsyatnya Sakaratul Maut

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghazali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al-Qur’an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
"Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (QS. Ali Imran: 154).

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS. An-Nisa: 78).

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
"Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu’ah: 8).

4. Kematian datang secara tiba-tiba.
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman: 34).

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat.
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun: 11).


Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah saw : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang.” (HR. At-Tirmidzi).
Sabda Rasulullah saw : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR. Al-Bukhari).

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah saw.
Ka’b Al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah Ta'ala agar Dia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia..!” Kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah.

Wallahu a’lam bis shawab.


Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghazali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim 'alaihissalam untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah Ta'ala pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim 'alaihissalam pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim 'alaihissalam pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
















Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am: 93).

"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl: 28-29).

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah saw pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”.

Naudzu bila min dzalik!


Sakaratul Maut Orang-orang yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

"Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (QS, An-Nahl: 30-32).

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan Sirath Al-Mustaqim, dan seterusnya.
Amin !

(Sumber Tulisan Oleh : NN, dikumpulkan dari berbagai sumber)

5/01/2008

Ya Mujahid

ya mujahid ……
sungguh apabila maut berjumpa dengan engkau
akan lari pucat pasi dan mencari jalan untk kembali
sambil melarikan diri kmatian takut dengan engkau

ya mujahid……
engkau selalu mencintainya dimanapun engkau berada
tiadalah engkau berlambat lambat darinya ataupun maju mendahuluimu
maka engkau dapati celaan dalam mencintainya amatlah nikmat
terasa senang mengingtnya maka biarkan celaan mencela engkau

ya mujahid……
engkau tegak berdiri dan tak ada keraguan dalam kematian bagi orang yang tegak berdiri
seolah olah engkau berada dipelupuk sang maut yang tengah tertidur
lewat padamu para perwira yangg tengah luka dan cedera sementara wajahmu tetap putih berseri;
mulutmu tetap tersungging senyum

ya mujahid……
adakah raja itu memiliki daging di atas meja hidangan
apabila pedang-pedangmu masih kehausan dah burung burung masih kelaparan
sampai aku kembali pena penaku mengatakan padaku kemuliaan itu milik pedang bukan milik pena


ya mujahid……
andai aku masih diberi umur , akan kujadikan perang sebagai ibu
tombak sebagai saudara dan pedang sebagai bapak
dengan rambut kusut masai terseyum meyongsong kematian
hingga seolah-olah ia mempunyai keinginan dalam kematian nya
berjalan cepat,, cepat,,jangan sampai terlambat
hingga hampir hampir ringkikan kuda melemparku dari pelananya
lantaran gembira dan melonjak-lonjak menyongsong perang

ya mujahid……
semoga allah merihoimu semoga allah merahmatimu
hingga dalam seyummu yg indah
engkau ingin mengatakan pada kami
aku sudah menepati janjiku aku sudah menjual diriku
maka kapan giliranmu wahai saudara maka kapan giliranmu wahai saudara??

by daud

http://www.arrahmah.com/forum/viewthread/27/

Bila cinta berbicara

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”
Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”
Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah. “Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,” ucap wanita itu dalam hati. Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “Saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?” Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih. Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa. Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?” Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup. Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik.

Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.


Note :
Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah Ta'ala.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

Untuk Calon Istriku Kelak

Ukhti....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....

Ukhti....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tahu diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....

Ukhti....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya ukhti....
Berimanlah pada Allah Ta'ala....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasul-Nya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam ukhti....

Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah Ta'ala bersama orang-orang yang sabar....

Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan Ikhwan
yang lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu
menuju kebahagiaan akhirat....


Akhir kata....
Wassalam.

Malam Pertama

Satu hal sebagai bahan renungan kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa

Justeru malam pertama 'perkawinan' kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu... mempelai sangat dimanjakan
Mandipun... harus dimandikan

Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan...,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu... jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal, yaitu Kafan

Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala.., badan..., dan kaki diikatkan

Tataplah.... tataplah... itulah wajah kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus

Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar... pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya.....
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama 'kekasih'..
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Inilah masa menunggu sebelum tibanya hari akhir dari segala-galanya..
Akankah sejak malam ini kita menunggu untuk ke surga atau ke neraka..
Mungkin tak pantas kita rasanya menjadi ahli syurga...
Tapi.... tapi .... sanggupkah kita menjadi ahli neraka...

Wahai Sahabat... mohon maaf... jika malam itu aku tak menemanimu

Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat....
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga

Aku berdo'a... semoga kita bisa khusnul khotimah sehingga jadi ahli syurga.

Amien....



(sumber : NN)

Pengakuan laki-laki.....

Kami sulit menahan pandangan mata ketika melihat kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan ALLAH kecantikan dan postur yang ideal, kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian, karena itu lebarkanlah pakaian kalian, dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.

Kami juga sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan oleh ALLAH
suara yang merdu dengan irama yang mendayu,
karena itu tegaskanlah suara kalian, dan berbicaralah seperlunya.

Kami juga sulit menahan bayangan- bayangan hati kalian,
ketika kalian dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati kami,
waktu luang kami akan sering terisi oleh bayangan-bayangan kalian,
karena itu janganlah kalian membiarkan kami menjadi curahan hati bagi kalian.

Kami tahu kami paling lemah bila harus berhadapan dengan kalian,
Kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh hanya dengan senyum kalian,
Hati kami akan bergetar ketika mendengar kalian menangis,
Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,
maka jagalah jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan.

Maha Besar ALLAH yang tahu akan kelemahan hati kami,
hanya dengan ikatan yang suci dan yang diridhoi-Nya
kalian akan halal bagi kami.

"Lalu apa yang telah aku lakukan selama ini…
Ya Rabb… tolong ampuni aku…
untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab…
Ya Rabb… Engkau mengawasi kami tiap detik,
karena kasih sayangMu kepada kami engkau perintahkan malaikat
silih berganti menemani kami siang dan malam…"



dikutip dari:
http://suryaningsih.wordpress.com/2007/10/24/pengakuan-laki-laki-yang-wajib-dibaca-wanita/