1/13/2009

Karya Spektakuler Trio Mujahid

Mimpi “Suci” Dari Balik Jeruji Besi.

Mimpi adalah sebuh kekuatan yang dahsyat, sepanjang mimpi
tersebut benar dan baik. Mimpi dapat memberi motivasi dan
dorongan dalam beramal, memperkuat iman, bahkan memantapkan
keyakinan. Mimpi juga bisa berfungsi sebagai pemberi peringatan
(tazkirah), nasihat, dan pembelajaran, serta penghibur dan selingan
khususnya dalam menghadapi ujian dan cobaan kehidupan yang
berat.


Inilah penjelasan hikmah mimpi yang benar dan baik menurut
pemahaman salafus sholeh. Sebuah penjelasan yang tidak
mengabaikan dan menganggap remeh arti sebuah mimpi
sebagaimana kaum rasionalis dan zindiq yang memahami semua
masalah sebatas akal dan hawa nafsu belaka. Bukan pula
pemahaman yang berlebih-lebihan dan melampaui batas, percaya
dan mengikuti mimpi melebihi Al Qur’an dan As Sunnah, padahal
tidak jarang mimpi itu batil yang datang dari syetan dan diperoleh
dengan jalan bertapa di kuburan, gua-gua, serta dengan cara ibadah
yang bertentangan dengan sunnah.

Dilengkapi dengan contoh mimpi-mimpi yang benar dan baik,
seperti : mimpi bertemu Rasulullah saw., dilatih perang, dan ditunggu
Rasulullah saw. Bahkan mimpi ditemui oleh mujahidin yang syahid di
medan jihad dengan wajah berseri-seri, di antara mereka ada yang
mengatakan aku masih hidup, ada pula yang menyampaikan, “hari
ini hari Jum’at, aku diizinkan Allah, untuk menemui anda, aku telah
menunaikan pesan anda, dan alhamdulillah, aku telah menyaksikan
kenikmatan-kenikmatan surga.”


Sekuntum Rosela Pelipur Lara

Bagi Imam Samudra, diasingkan adalah hijrah, penjara adalah uzlah,
dan hukuman mati adalah peluang menuju syahid. Artinya, tidak ada
kata berhenti untuk jihad dan berjuang menegakkan Islam.
Dari Istana Uzlah Nusakambangan, Imam Samudra masih sempat
membuat catatan & renungan membahas masalah fundamental
dalam Islam, seperti takfir, salafy, khawarij, dan irja’ sekaligus
membantah dan meluruskan syubhat yang dituduhkan kepada
dirinya. Lugas, terkadang jenaka, namun tetap kritis.

Imam Samudra telah dieksekusi mati sebagai resiko puncak
perjuangan yang dilakukannya. Namun dirinya tetap yakin bahwa
kebenaran tidak akan pernah mati bersama kematian para pemikul
kebenaran tersebut. Karena mujahidin yang syahid sejatinya tidaklah
‘mati’ dan jihad tidak akan pernah berhenti bahkan akan terus
berlangsung hingga hari kiamat.

Inilah, “Sekuntum Rosella Pelipur Lara”, yang merupakan catatan &
renungan Imam Samudra selama berada di Nusakambangan. Ditulis
dalam keterbatasan di balik jeruri besi tanpa kehilangan kekuatan
referensi. Sebuah furqon (pembeda) antara yang Haq dan yang
Bathil. Sebuah rujukan bagi yang ingin menyelami pemikiran dan
keyakinan perjuangan tiada henti seorang Imam Samudra.


Senyum Terakhir Sang Mujahid

Desaku, Tenggulun Namanya. Aku dilahirkan di sebuah desa yang
bernama Tenggulun. Desa ini terletak sekitar 7 km ke arah selatan
dari Tanjung Kodok, dan termasuk wilayah kecamatan Paciran,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa Tenggulun ini asalnya
bernama Trenggulun yang diambil dari nama sebuah pohon.
Trenggulun adalah sebuah pohon yang besar dan berduri, kayunya
sangat keras, daunnya kecil-kecil, buahnya pun bulat kecil, kalau
sudah matang (ranum) berwarna merah dan rasanya asam-asam
manis (kayak permen nano-nano). Siapa yang makan buah ini
dijamin akan kencing terus (bahasa Jawanya: beseren) dan baunya,
pesiiing….!

Inilah sebuah ‘biografi’ dari anak desa yang tidak pernah kuliah di
jurusan kimia namun mampu membuat bom yang efek ledakannya
begitu dahsyat layaknya mikro nuklir. Sebuah catatan kehidupan
seorang anak manusia dari desa Tenggulun yang selama ini menjadi
sorotan media seluruh dunia dan menjadi terkenal karena
senyumannya yang khas. Diceritakan secara jujur dan bersahaja,
kadang jenaka. Menjadi bukti kekuatan sebuah hidayah dan
keyakinan hidup.

Senyum Terakhir Sang Mujahid akan membawa Anda memasuki
‘dunia’ Amrozi sejak kecil, berjuang, hingga beliau di penjara dan
menuju detik-detik terakhir kehidupannya. Sebuah catatan
kehidupan yang sangat menarik dan unik, diceritakan apa adanya,
namun tetap penuh hikmah dan sarat pesan kehidupan.

Tidak ada komentar: