4/12/2008

Karakteristik bidadari-bidadari jannah

 

Duhai peminang bidadari cantik
Berhasrat mendampinginya di surga Al-Hayawaan
Andaikan engkau tahu siapa yang engkau pinang
Dan siapa yang engkau inginkan
Niscaya engkau akan berusaha mengumpulkan keimanan
Atau engkau sadari dimanakah tempat tinggalnya
Niscaya engkau jadikan usaha meraihnya selalu di hadapan mata
Bersegera dan teruslah berusaha dengan sungguh-sungguh
Sesungguhnya kesempatanmu hanyalah sebentar saja
Bergembira dan ceritakanlah pertemuan itu kepada jiwamu
Dan usahakanlah maharnya selama masih memungkinkan
Jadikanlah puasamu sebagai waktu pertemuan dengannya
Dan hari pertemuan adalah hari berbuka pada bulan Ramadhan
Jadikanlah paras kecantikannya sebagai pendorong semangat
Berjalanlah menuju kekasih dan janganlah berlambat-lambat
Dengarkanlah karakteristik dan pertemuan dengannya
Dan jadikanlah bicaramu bicara yang baik-baik
Hai orang yang tawaf di sekitar Ka’bah yang indah
Yang dikelilingi dengan batu itu dan rukun-rukun
Senantiasa bersa’i di bukit Shafa
Lembah muhassir adalah tempat tujuannya setiap saat
Bergegas berjalan untuk sampai ke Mina
Masjid Al-Khaif menghalanginya untuk mendekat
Oleh karena itu engkau lihat ia senantiasa memakai ihram
Tempat tahallulnya tidaklah dekat darinya
Ia menghendaki tamattu’ dengan ketulusan cinta
Mengharapkan pemberi syafaat yang selalu menyertai
Ia mendatangi jamrah-jamrah dengan melemparkan hatinya
Itulah manasik hajinya di setiap zaman
Manusia telah menunaikan manasik mereka
Telah menaiki kendaraan mereka untuk pulang ke kampung halaman
Engkau mengarahkan keinginan dan tekad mereka
Menuju tempat-tempat persinggahan wahai pemilik kebaikan
Engkau memancangkan panji-panji pertemuan di tengah jalan
Bersungguh-sungguhlah hai pemalas yang merugi
Dari jauh mereka melihat kemah-kemah yang terpancang
Cahaya dan petunjuk yang bersinar terang
Mereka bergegas mendatangi kemah-kemah itu
Dan berkumpul bersama bidadari-bidadari sepanjang malam
Bidadari yang sopan menundukkan pandangannya
Yang tidak mengharapkan kekasih lain kecuali pasangannya
Mereka menundukkan pandangan karena kecantikan mereka
Pandangan yang memancarkan rasa kedamaian
Anugerah kecantikan yang membuat mata terpana
Yang membuat siapa saja terheran-heran
Dan bergumam setelah menyaksikan kecantikannya
Maha suci Allah yang telah memberikan kecantikan dan kebaikan
Pandangan mata mereguk minuman dari gelas kecantikannya
Engkau melihatnya seolah peminum yang sedang mabuk kasmaran
Sungguh sempurna fisik dan kecantikannya
Seperti bulan purnama pada malam keenam setelah delapan malam (malam keempat belas)

(Ibnul Qayyim dalam kitab Al-Kaafiyah Asy-Syaafiyah)

Tidak ada komentar: